Komunikasi, Ringkasan Buku

Ringkasan Buku Storyworthy – Matthew Dicks (2018)

Source: Freepik

Semua orang tentu suka cerita, kan? Cerita digunakan dalam banyak kesempatan untuk berkomunikasi atau sekedar mengisi waktu. Bahkan bisa digunakan untuk mengubah pola pikir seseorang tatkala ia mendapatkan sesuatu di dalamnya.

Cara bercerita menjadi penting karena selain apa yang disampaikan, juga penting untuk tahu bagaimana menyampaikannya. Sekarang mari kita coba memahami beberapa point penting tentang bercerita seperti yang disampaikan dalam buku StoryWorthy karangan Matthew Dick di tahun 2018.

  • Memiliki Elemen Perubahan

    Sebuah cerita di dalamnya harus memiliki elemen perubahan, yaitu sebuah perubahan yang terjadi kepada seseorang dalam satu rentang waktu.

  • Menjadi Pemeran Utama

    Dalam bercerita Anda adalah pemeran utamanya. Ada diminta menyampaikan cerita dari sudut pandang Anda sebagai orang yang bercerita.

  • Lulus dari Tes Makan Malam

    Cerita yang baik adalah cerita yang bisa lulus dari percakapan di sebuah makan malam. Biasanya sambil makan, kita bercerita tentang sesuatu. Bila cerita kita bisa diterima dengan baik di acara tersebut berarti kita bercerita dengan baik dan akan diterima di waktu waktu lainnya.

    Dalam bercerita di makan malam, Anda akan bercerita secara alami, tanpa dibuat buat dan dari dalam hati. Anda tidak perlu seperti pujangga atau ahli dongeng di atas pentas, bicaralah seperti orang biasa yang sedang bercerita untuk teman Anda. Mulailah dengan memperkenalkan tokohnya.

  • Momen Lima Detik

    Dalam cerita ada bagian penting yang disebut momen lima detik. Momen ini adalah sebuah kejadian yang akan membuat perubahan pada pendengarnya secara permanen. Tipsnya adalah ceritakan bagian yang paling menyetuh perasaaan.

  • Buat cerita dari akhirnya

    Untuk membuat cerita yang baik, kita bisa mulai dengan akhir ceritanya. Kemudian baru kita buat awal ceritanya. Tentu awal ceritanya adalah kebalikan dari akhir cerita. Semisalkan di akhir cerita dia bahagia, maka awal awalnya akan bercerita tentang kesedihan atau kesukaran hidupnya.

  • Bawa ke Masa Kini

    Kita mungkin menceritakan suatu kejadian di masa lampau, namun dalam bercerita kita sebaiknya tidak menggunakan kata kata yang mengasosiasikan masa lalu. Bawakan cerita itu ke dalam situasi kekinian, sehingga pendengar bisa masuk ke dalam cerita dengan situasi sekarang.

  • Hindari Bertanya dan Akan Bercerita

    Dalam bercerita sebaiknya Kita tidak memotong cerita dengan bertanya kepada pendengar. Bercerita mengalir tanpa ada interaksi sehingga pendengar terpana sepanjang cerita saat mendengarkannya. Demikian pula dengan mengaitkan kalau Anda sedang bercerita, seperti berkata, “Saya akan memberikan Anda sebuah cerita”, Anda langsung saja mulai sehingga pendengar sudah langsung masuk ke dalam cerita.

  • Hindari Sumpah Serapah dan Vulgar

    Dalam bercerita meskipun Anda sangat bersemangat di dalamnya, hindari sumpah serapah yang buruk. Seperti memaki dengan kata kata yang tidak baik, karena setelah bercerita ucapan Anda akan menempel kepada pribadi Anda. Persepsi orang terhadap Anda masih terasosiasi dengan cara Anda bercerita yang “kasar”. Demikian pula dengan cerita yang mungkin vulgar atau tidak senonoh pada tempatnya.

Demikian ringkasan buku storyworthy karangan Mathhew Dicks tentang teknik bercerita. Semoga bisa memberikan wawasan pengetahuan kepada kita semua. Aamin.

Semangat Pagi!

Standar

Tinggalkan komentar